Ayo Kita Belajar Karena Belajar Itu Sungguh Menyenangkan

Rabu, 30 Januari 2013

TAHAP-TAHAP INTERAKSI EDUKATIF


TAHAP-TAHAP INTERAKSI EDUKATIF
R.D. Conners, mengidentifikasikan tugas mengajar guru yang bersipat suksesif menjadi tiga tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain:
A. Tahap sebelum pengajaran
Dalam tahap ini guru harus menyusun program tahunan pelaksanaan kurikulum, program semester atau catur wulan, program satuan pelajaran, dan perancanaan program pembelajaran. Dalam merencanakan program-program tersebut diatas perlu dipertimbangkan aspek-aspek yang berkaitan dengan:

1.    Bekal bawaan anak didik
Bekal bawaan anak didik sebagai bahan apersepsi anak didik perlu guru perhatikan. Guru menyadari bahwa setiap anak didik membawa bahan apersepsi yang berbeda-beda. Bahan yang dipersiapkan guru harus tidak jauh dari pengalaman dan pengetahuan yang anak didik punyai.paling tidak masih berhubungan, sehingga anak didik mudah menyerap penjelasan yang diberikan guru dikelas.
2.   Perumusan tujuan pembelajaran
Perumusan tujuan pembelajaran mutlak guru lakukan. Tuyjuan pembelajaran memberikan arah yang jelas kemana kegiatan inetraksi edukatif dibawa. Di dalam tujuan pembelajaran tersimpan sejumlah norma, seperti norma susila, norma sosial, norma hukum, norma agama dan norma moral. Selain itu juga bertumpu pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah apektif dan ranah psikomotor.
3.   Pemilihan metode
Metode adalah cara atau siasat yang dipergunakan dalam pengajaran. Sebagai strategi, metode ikut mempelancar kearah pencapaian tujuan pembelajaran. Peranan metode ini akan nyata bila guru memilih metode yang sesuai dengan tingkat kemampuan yang hendak dicapai oleh tujuan pembelajaran.
Banyak faktor yang harus diketahui untuk mendapatkan pemilihan metode yang akurat, seperti faktor guru sendiri, sifat bahan pelajaran, fasilitas, jumlah anak didik di kelas, tujuan dan sebagainya.
4.   Pemilihan pengalaman-pengalaman pembelajaran
Pengalaman belajar  apa yang harus diberikan kepada anak didik, adalah suatu hal yang perlu dapat perhatian guru. Guru tidak dibenarkan memberikan pengalaman yang negatif keaanak didik. Karena semua itu akan berkesan pada jiwa anak didik.
5.   Pemilihan bahan dan peralatan belajar
Bahan adalah isi atau meteri yang akan disampaikan kepada anak didik dalam interaksi edukatif. Bahan yang akan di berikan kepada anak didik harus diseleksi. Bahan apa yang akan diterima peserta didik harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan nya, bukan memberikan bahan pelajaran yang sukar diterima dan dicerna oleh anak didik.
Peralatan belajar juga harus dipilih oleh guru sebelum pengajaran. Peralatan pelajaran dalam hal ini seperti alat bantu atau alat material, buku paket untuk guru, buku paket untuk anak didik , tape recorder, OHP, poster, tustel, foto, grafik, radio, dan sebagainya.
6.   Mempertimbangkan jumlah dan karakteristikahak didik
Jumlah anak didik di kelas akan mempengaruhi suasana kelas. Semakin banyak jumlah anak didik semakin mudah terjadi konflik. Kehidupan anak didik lebih dinamis. Anak didik lebih mudah memilih teman yang disukainya. Sebalikanya, dengan anak didik dengan jumlah yang lebih sedikit lebih mudah mengendalikan kelas bila terjadi kasus keributan. Mengelola kelas pun lebih mudah dari pada jumlah anak didik yang banyak.
7.   Mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia
8.    Mempertimbangkan pola pengelompokan
9.    Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
B. Tahap Pengajaran
Pada tahap ini berlangsung interaksi atara guru dengan anak didik, anak didik dengan anak didik, anak didik dalam kelompok atau anak didik secara individual. Tahap ini merupakan tahap pelaksanna apa yang telah direncanakan. Ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam tahap pelajaran ini antara lain:
1.    Pengelolaan dan pengendalian kelas
2.   Penyampaian informasi
3.   Penggunaan tingkah laku verbal dan non verbal
4.   Merangsang tanggapan balik dari anak didik
5.   Mempertimbangkan prinsip-prinsip belajar
6.   Mengdiagnosis kesulitan belajar
7.   Mempertimbangkan perbedaan individual
8.    Mengevalusi kegiatan interaksi
C.   Tahap Sesudah Pengajaran
Tahap ini merupakan kegiatan atau perbuatan setelah pertemuan tatap muka dengan anak didik. Beberapa perbuatan guru yang tampak pada tahap sesudan pelajaran, antara lain:
1.    Menilai pekerjaan anak didik
2.   Menilai pengajaran guru
3.   Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar